ABNEWS.ID ■ Usai jagoannya Domas FC menang adu pinalti lawan Madina FC pada Minggu sore (30/8) dalam laga semi final turnamen sepak bola U10 yang selenggarakan di lapangan mini ex kantor dinas sosial kec Pulosari, berbuntut adu jotos.
Perselisihan diawali oleh eforia suporter Domas fc atas masuknya tim sepak bola masa depan mereka sebagai finalis di expresikan dengan membunyikan klakson panjang dan geber kendaraan sepanjang jalan dalam konvoinya.
Tindakan ini sempat diperingatkan agar tidak membuat kegaduhan oleh beberapa penonton bola beda tempat dan even yang dilewati. Selain itu, warga terganggu dengan suara bising.
Namun bukannya menghentikan aksi, malah mengacungkan satu jari pada kedua tangannya. Sialnya oleh kelompok yang mengingatkan diartikan sebagai tantangan.
Terjadilah pengejaran oleh beberapa orang, hingga terjadilah baku hantam antara suporter peserta konvoi dengan beberapa warga Dukuh Tumbu.
Duel sempat terjadi beberapa fase. beruntung ada penumpang kendaraan pribadi berhasil melerai dan menghentikan pertikaian kemudian menyuruh kedua belah pihak untuk berdamai di Polsek Pulosari.
Belakangan diketahui penumpang mobil pribadi tersebut adalah Kapolres Pemalang AKBP Ronny Tri Prasetyo Nugroho, yang saat itu tidak memakai seragam dinasnya.
"Pantesan piawai mengendalikan massa," ucap seseorang setelah tahu yang melerai adalah seorang Kapolres.
Atas dasar kesadaran para pihak yang terlibat dalam insiden terebut, warga kedua dusun, tapi masih satu desa pulosari dan tokoh masyarakat yang sedang bertikai, menyepakati untuk saling memaafkan dengan segala kesalah-pahaman yang sudah terjadi.
Kepada wartawan BeritaBaru.Id, anggota Satreskrim Polsek Pulosari menegaskan, kejadian tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan, dan surat perjanjian damai telah di tandatangani oleh para pihak yang mempunyai kepentingan, artinya sudah selesai dan selesai.
■ Himawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar